"cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulai dengan damai menerima masa lalu (hal 312) "
" Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar, Itu kehidupan kita . Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat.
Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik, Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu (hal 313-314) '
" Kita sebenarnya sedang memberi diri sendiri saat membenci orang lain (hal 373) '
" Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Tetapi karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati (hal 374)".
"Kesalahan itu ibarat halaman kosong. Tiba-tiba ada yang mencoretnya dengan keliru. Kita bisa memaafkannya dengan menghapus tulisan tersebut. Tapi tetap tersisa bekasnya. Tidak akan hilang. Agar semuanya benar-benar bersih, hanya satu jalan keluarnya. Bukalah lembaran kertas baru yang benar-benar kosong. (hal 375)"
" Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi menyapa pun tidak. tetapi Kita tetap bisa mengendalikan diri sendiri bagaimana meyikapinya . Apakah bersedia menerimanya, atau mendustakannya (hal 471) "
novel Tere liye yang hujan dan sepucuk ampau merah itu juga bagus lho kak..
ReplyDeletesiip.. aku tak beli novelnya dulu ya..
ReplyDeletesetelah itu di post artikelnya..
hehe